Pondok Pesantren Modern Ar-rasyid Pinang Awan, KM. 14,5

Pondok Pesantren Modern Ar-rasyid Pinang Awan, KM. 14,5

Kamis, 01 September 2016

Syair Abu Nawas Al- I'tiraf

teringat syair ini waktu masuh mondok syair dari Abu Nawas..........
 
Abu Nawas adalah pujangga Arab dan merupakan salah satu penyair terbesar sastra Arab klasik. Penyair ulung sekaligus tokoh sufi ini mempunyai nama lengkap Abu Ali Al Hasan bin Hani Al Hakami dan hidup pada zaman Khalifah Harun Al-Rasyid di Baghdad (806-814 M). Oleh masyarakat luas Abu Nawas dikenal terutama karena kecerdasan dan kecerdikan dalam melontarkan kata-kata, sehingga banyak lahir anekdot jenaka yang sarat dengan hikmah.



Berikut ini salah satu karya besarnya sebagai seorang penyair: Al-I’tiraaf – Sebuah pengakuan.

ِإِلهِي لََسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاَ# وَلاَ أَقوى عَلَى النّارِ الجَحِيم
Ilaahii lastu lil firdausi ahlaan wa laa aqwaa ‘alaa naaril jahiimi
Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka Jahim

فهَبْ لِي تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذنوبِي # فَإنّكَ غَافِرُ الذنْبِ العَظِيْم
Fa hablii taubatan waghfir zunuubii fa innaka ghaafirudzdzambil ‘azhiimi
Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar

ذنوبِي مِثلُ أَعْدَادٍ الرّمَالِ # فَهَبْ لِي تَوْبَةً يَاذَاالجَلاَل
Dzunuubii mitslu a’daadir rimaali fa hablii taubatan yaa dzaaljalaali
Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan

وَعُمْرِي نَاقِصٌ فِي كُلِّ يَوْمٍ # وَذنْبِي زَائِدٌ كَيفَ احْتِمَالِي
Wa ‘umrii naaqishun fii kulli yaumi wa dzambii zaa-idun kaifah timaali
Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya

َإلهي عَبْدُكَ العَاصِي أَتَاكَ # مُقِرًّا بِالذنوبِ وَقَدْ دَعَاك
Ilaahii ‘abdukal ‘aashii ataaka muqirran bidzdzunuubi wa qad da’aaka
Wahai, Tuhanku ! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu

َفَإِنْ تَغْفِرْ فَأنْتَ لِذاك أَهْلٌ # فَإنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُو سِوَاك
Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun wa in tathrud faman narjuu siwaaka
Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah yang berhak mengampuni. Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau?
oleh: Muhammad Safingi

Senin, 29 Agustus 2016

Kembalinya Tulang Rusuk

Kenapa hati kamu kecewa melihat si doi pergi dari hidupmu demi agama??? Kepergiannya demi agama itu jauh baik dari apa yang ia lakukan untuk membahagiakanmu. Dari pada dia mendekatimu karena nafsu, na'udzubillah.

Biarkan dia pergi untuk menyempurnakan imannya, ketika telah datang waktu yang telah ditentukan maka dia akan kembali kepadamu untuk menyempurnakan agamanya.
Jangan khawatir sahabat. Jika dia telah ditetapkan untukmu maka sejauh apapun dia pergi Allah 'Azza Wajalla akan pertemukan kalian lagi. Seperti Allah mempertemukan Nabi Adam A.S dengan Siti Hawa.

Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah 'Azza Wajalla. jangankan mempertemukan dua insan yang telah lama terpisahkan, malam dan siang saja mampu Allah 'Azza Wajalla pertemukan dalam waktu yang indah, saat sejuknya embun subuh.

Mulai saat ini, katakan kepadanya, pergilah kamu hijrah untuk agama, berjuang untuk agama, berkorban untuk agama, dakwahkan agama, mujahadah untuk agama. Ketika kamu telah menghafal Ar-Rahman kembalilah kepadaku dan halalkan aku dengan Surah Ar-Rahman itu.

Jangan kembali kalau belum ada yang kurang dari dirimu untuk agama. Seperti Sahabat R.hum habis-habisan korban untuk agama. Karena kepahaman agama butuh pengorbanan bukan hanya menunggu mimpi hidayah datang.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (Q.S Muhammad: 7)
.

Writer: Riki Dewantara

(Erwn Siswanto Al-Jawawy)

Tertipu Oleh Kepintaran

Bismillahrrahmanirrahim
.
Ada Kisah seorang ikhwah yang amat mencintai istrinya. Namun istrinya tak mencintainya, Ia mengharapkan lelaki lain yang lebih darinya.
.
Wanita itu telah pandai Bahasa Arab, Sementara suaminya Hanya memahami Bahasa Indonesia. Wanita itu telah lama mengaji sementara suaminya sibuk membanting tulang mencari nafkah tuk membahagiakan kekasihnya. Wanita itu telah banyak menghafal al-Qur'an sementara suaminya tak banyak bisa menghafal.
.
Mungkin, kini suaminya sudah tak berharga di matanya. Mungkin, Kini cintanya telah pudar di hatinya karena tak sesuai harapannya.
.
Demikianlah, kisah cinta yang bertepuk sebelah tangan karena istrinya tertipu oleh kepintarannya. Ilmu tak membuatnya semakin sayang pada suaminya. Ilmu tak membuatnya semakin berbakti kepada suaminya. Ilmu membuatnya angkuh. . "Tak ada lagi cinta dihatiku," kilahnya.
.
Saudariku, engkau boleh lebih berilmu dari suamimu, tapi mungkin suamimu lebih takut kepada Allah darimu. Engkau boleh punya banyak kelebihan di atas suamimu, tapi, suamimu mungkin lebih dicintai oleh Robbmu karena ketawadhu'annya.
.
Al Hasan Al Bashri rohimahullaah berkata : "Ilmu itu bukanlah dengan banyak menghafal riwayat, namun ilmu adalah yang menimbulkan rasa takut kepada Allaah". Di manakah hadits yang telah engkau hafal, "Suamimu adalah Surgamu atau Nerakamu.." Ya Robb, Berilah kami ilmu yang bermanfaat.
.

Oleh Ustadz Abu Yahya Badru Salam, Lc
#lastpost_tausyahcinta

 (Erwin Siswanto Al-jawawy)

Kegiatan Pra Acara Perdana FORMASY

Bismillahirrahmanirrahim
Semoga ALLAH SWT senantiasa memberikan kesehatan, keselamatan, dan kemudahan kepada kita semua. Dan semoga dengan adanya kegiatan ini menjadikan kita lebih akrab dan juga menambah pengalaman kita dalam bersosial masyarakat. Serta mudah-mudahan ALLAH SWT memberikan kita keudahan agar dilancarkan acara kita ......AMINNN!!!!

 Yogyakarta, Sabtu 27 Agustus 2016











Anugrah Ilahi

Bissmillahirrahmanirrahim

Kadang kita mengeluh saat hanya bisa berjalan,namun tak bisa bersepeda.
Kadang kita mengeluh saat warna kulit tak secerah teman-teman di luar sana.
Kadang kita mengeluh saat orang lain bisa kuliah, sementara kita harus bekerja.
Kadang kita mengeluh saat orang lain bisa membeli banyak sesuatu, sementara kita belum bisa beli apa-apa.
Kadang kita suka mengeluh saat orang lain kaya, sementara kita masih sederhana.
Kadang kita suka ngeluh saat hanya bisa berdiam diri di rumah, tak bisa bertamasya ke tempat-tempat wisata.
Sahabat, ada kalanya kita merasa jenuh menyusuri cerita kehidupan,
Merasa bosan karena tak ada kemajuan,
Merasa bukan manusia karena hidup tak seperti kebanyakan orang yang ber-uang.
Cobalah renungkan baik-baik.
Cobalah hayati dengan hati yang lapang.
Allah menciptakan segala sesuatu di dunia ini berpasang-pasangan.
Ada lelaki, ada perempuan.
Ada siang, ada malam.
Ada laut, ada daratan.
Ada kaya, ada juga yang hidup dalam kesederhanaan.
Bukankah itu serasi dan selaras?
Masing-masing saling melengkapi dan berbagi kebahagiaan?
Mungkin kita mengeluh saat hanya bekerja dan tak bisa kuliah, di sisi yang berbeda banyak mahasiswa yang ingin segera wisuda lalu bekerja.
Mungkin kita mengeluh saat hanya bisa berdiam diri di rumah tak ada liburan, di waktu yang bersamaan ada yang jenuh dengan traveling dan merindukan kesunyian.
Begitulah jika kita sibuk mengeluh, dan tak mensyukuri atas apa yang telah Allah tetapkan.
Kebahagiaan sesungguhnya tak terletak dari apa yang tidak kita miliki, melainkan saat kita mampu bersyukur atas apa yang telah di anugerahkan Ilahi.
Karena hidup yang kita keluhkan, adakalanya adalah hidup yang orang lain inginkan. 😊
.
.
Kontribusi oleh rara.elf
#duniajilbab

(Erwin Siswanto Al-jaway)

Cintai Allah SWT Dengan Sunah-sunah Rasulullah SAW

Assalamualaikum Wr Wb
Bismillahirrahmanirrahim
 
Kita pasti tau, bahwa menjadi orang yang paling baik di sisi Allah SWT adalah dengan cara mengikuti ajaran-ajaran yang Allah berikan kepada Nabi kita yakni Nabi Muhammad SAW yang kemudian diajarkan kepada umatnya.
Jadi kita selaku umatnya, patutlah mengikuti apa yang sudah Rasulullah SAW ajarkan, baik itu akhlaknya, perbuatannya, urusan dan sunah-sunahnya. Sebagaiman firman Allah SWT dalam surat Al-Imran ayat 31 :
“khul ingkungtum tuhibbuwna Allaha fattabi’uwniy yuhbibkumu Allahu wa yaghfir lakum tdunuw bakum wa Allaha laa yuhibbulkaafiriyn.”

Artinya : “Katakanlah (Muhammad), jika kamu (benar-benar) mencintai Allah. Ikutilah aku, niscaya Allah  mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”  (QS. Al-Imran : 31).
Sahabat yang budiman….
Mari kita selalu mengerjakan sunah-sunah secara rutin yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, agar Allah SWT mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kita. Karena siapa lagi yang menghidupkan sunah-sunahnya kalau bukan kita? Betul!
Untuk itu, sobat muslim dan muslimah sebelum kita mengerjakan sunah-sunahnya kita perlu tau dulu faedahnya, agar semangat…
Pertama : mencapai derajat mahabbah, yaitu mahabbah dari Allah terhadap hamba-hamba-Nya yang beriman
Kedua : menambal kekurangan diri dalam mengerjakan ibadah yang sifatnya wajib
Ketiga : terhindar dari perbuatan bid’ah
Dan keempat : termasuk mengagungkan syiar-syiar Allah SWT.
Pasti sobat bertanya, lantas apa saja sunah-sunah Rasulullah SAW itu?? Pertanyaan bagus.
Sebetulnya banyak sekali sunah-sunah Rasulullah SAW yang diajarakan kepada umatnya. Untuk itu, mulai postingan berikutnya Blog Kumpulan Tausiyah Singkat akan memberikan Tausiyah Singkat tentang sunah-sunah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Semoga kita bisa dapat mengamalkannya di kehidupan sehari-hari kita.. Insya Allah!

 (Erwin Siswanto Al-jawawy)


Awas Bahaya Godaan Setan


Assalamualakum Wr. Wb
Bissmillahirrahmanirrahim

Waspadalah Setan selalu menggoda Manusia siapapun dia "Tidak boleh ada yang merasa diri paling suci. Tidak peduli apakan Anda seorang pencari ilmu, ataupun seorang ulama, Anda seorang guru atau seorang murid, Anda seorang ahli ataupun seseorang yang awam. Godaan syetan pasti akan terjadi kepada kita semua. Ukuran dan warna hijabmu tidak berpengaruh, ukuran panajang jenggot seseorang tidak akan berpengaruh, umurmu tidak akan berpengaruh. Setan tidak akan melewatkan satupun dari kita untuk membisikan ‘was-was’ itu. 

Mereka pasti akan datang pada kita. Jika kamu sudah memiliki keinginan untuk berjilbab, ambilah kesempatan itu segera sebelum keinginan itu hilang dari tanganmu. Jangan mau terpengaruh oleh bisikan dari setan yang ingin menghalangimu untuk menjadi lebih baik. Karena semakin besar keinginan kita untuk berubah, semakin besar pula terjangannya.

Perbaiki niatmu, ingatlah bahwa pilihan yang baik adalah yang kita pilih berdasarkan ketaatan kita pada Allah yang perintahnya jelas tertera dalam Alquran bukan karena kita peduli pada ‘apa kata orang’. Maka, ketika godaan atau hambatan itu datang, kamu akan bersabar dan teguh pada pendirian, bahwa perubahan itu kamu lakukan karena ketaanmu pada Tuhan.

(Mukhlis Winata An-Nawawy)