Pondok Pesantren Modern Ar-rasyid Pinang Awan, KM. 14,5

Pondok Pesantren Modern Ar-rasyid Pinang Awan, KM. 14,5

Sabtu, 10 April 2021

HAKEKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


Oleh : Muhammad Safingi

PENGERTIAN

            Hakikat pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara. Demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara.

PENTINGNYA PKn

            Agar mahasiswa bisa menjadi warga negara yang memiliki pandangan terhadap nilai-nilai HAM, mampu berpatisipasi dalam memecahkan semua persoalan dengan solusi tanpa menimbulkan konflik, dan berfikir kritis terhadap semua persoalan.

            Mampu memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur dan demokratis serta ikhlas sebagai warga negara terdidik dalam kehidupan selaku warga negara republik Indonesia yang bertanggung jawab.

            Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahan tentang beragam masalah dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang hendak diatasi dengan penerapan pemikiran yang berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara, dam Ketahanan NAsional secara kritis dan bertanggungjawab.

            Mampu memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan serta petriotisme yang cinta tanah air, rela berkorban bagi nusa dan bangsa.

HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

            Mengutip dari situs kemntrian pendidikan dan kebudayaan secara hakekat pendidikan kewarganegaraan merupakan sarana pembelajaran yang bersumber dari nilai-nilai pancasila sebagai kepribadian bangsa.

            Hal ini diperlukan supaya masyarakat bangsa Indonesia memiliki kesadaran untuk mencitai tanah air serta memiliki watak, sifat dan karakter yang sesuai dengan nilai pancasila.

             Pendidikan Kewarganegaraan memiliki latar belakang secara etimologis, yuridis serta terminologis. Berikut penjelasan yang dilansir dari situs UGM.

·         Secara Etimologis

Latar belakang etimologis dari pendidikan kewarganegaraan berasal dari pemaknaan kedua kata tersebut, yakni kata ’pendidikan’ seta kata ’kewarganegaraan’

Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar maupun terencana dalam proses pembelajaran agar bisa mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimiliki.

Sedangkan kewarganegaraan merupakan segala sesuatu hal yang memiliki keterkaitan dengan warganegara, hukun serta politik.

·         Secara Yuridis

Latar belakang yuridis dari pendidikan kewarganegaraan tercantum dalam UUD 1945 serta rumusan pancasila.

Selain itu, secara yuridis Pendidikan kewarganegaraan juga tercantum dalam peraturan yang dibuat pemerintah dan MPR. Contohnya ketetapan MPR, Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah. Seluruh hal ini saling berhubungan dan memiliki kekuatan yang mengikat satu sama lain.

Pendidikan kewarganegaraan secara yuridis memiliki agar masyarakat memiliki rasa cinta tanah air sertaa kebangsaan.

·         Secara Terminologis

Latar belakang terminologis dan pendidikan kewarganegaraan ialah pendidikan yang berlandaskan demokrasi politik yang kemudian diperluas dengan sumber pengetahuanlainnya.

Tujuannya agar melatih kemampuan berpikir yang kritis, analitis serta bertindak secara demokratis sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

FUNGSI dan TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

            Secara epistemologis, pendidikan kewarganegaraan dikembangkan dalam tradisi Citizenship Education yang tujuannya sesuai dengan tujuan nasional negara. Namun, secara umum tujuan mengembangkan pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah agar setiap warga negara menjadi warga negara yang baik (to be good citizens), yakni warga yang memiliki kecerdasan (Civic Intelligence) baik intelektual, emosional, sosial, maupun spiritual; memiliki rasa bangga dan tanggung jawab (Civic Responsibility); dan mampu berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara (Civic Participation) agar tumbuh rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Selain itu, kedudukan PKn dalam proses demokratisasi adalah dalam rangka transformasi nilai-nilai demokrasi.

Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan ialah program pendidikan yang membentuk karakter warga negara Indonesia menjadi warga negara yang memiliki nilai dan moral yang luhur, cerdas, terampil dan setia kepada bangsa seperti yang diamanatkan Pancasila Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1.      Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan

2.      Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi

3.      Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya

4.      Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Adapun tujuan pembelajaran PKn yang dikemukakan oleh A. Kosasih Djahiri (1994/1995:10) dalam Almi Novitasari (2008:20) adalah sebagai berikut :

Secara umum tujuan PKn harus ajeg dan mendukung keberhasilan pencapaian Pendidikan Nasional yaitu : Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu menusia beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur memiliki pengetahuan dan keterampilan kesehatan jasmani dan rohani kepribadian mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Secara khusus bertujuan untuk : membina moral yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu prilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Esa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, prilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang mendukung persatuan bangsa dan masyarakat yang beraneka ragam kebudayaan dan beraneka ragam kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran pendapat kepentingan dapat diatasi melalui musyawarah mufakat serta prilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan upaya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Menurut pendapat di atas, tujuan utama pendidikan kewarganegaraan yaitu untuk membentuk masyarakat yang memiliki budi pekerti dan selalu berpikir kritis dalam menanggapi isu kewarganegaraan serta selalu berpartisipasi aktif dan bertanggung jawab serta bertindak secara cerdas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga akan menciptakan karakter masyarakat Indonesia yang baik dan aktif dalam kehidupan antar bangsa dan negara.

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang secara umum bertujuan untuk mengembangkan potensi individu warga negara Indonesia, sehingga memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan yang memadai dan memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Hal di atas semakin mempertegas pasal 39 ayat (1) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu “Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat ditegaskan bahwa tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ialah mengembangkan potensi individu warga negara, dengan demikian maka seorang guru PKn haruslah menjadi guru yang profesional, sebab jika guru tidak berkualitas tentu tujuan PKn itu sendiri tidak tercapai. Lebih dari itu Pkn juga bertujuan menyiapkan warga negara yang baik sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa serta komitmen dalam menjaga dan mempertahankan persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 

Aspek-aspek Kompetensi dalam Pendidikan Kewarganegaraan

 

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan partisipasi warga negara dalam kehidupan politik dan masyarakat baik pada tingkat lokal maupun nasional, maka untuk menumbuhkan dan meningkatkan partisipasi semacam itu diperlukan pengembangan sejumlah kompetensi.

Beberapa kompetensi yang menurut Branson (Budimansyah dan Suryadi, 2008: 55) perlu dikembangkan melalui Pendidikan Kewarganegaraan yaitu “berdasarkan kompetensi yang perlu dikembangkan, terdapat tiga komponen utama yang perlu dipelajari dalam PKn yaitu civic knowledge, civic skill, dan civic dispositions”.

Kemudian, Branson (Wuryan dan Syaifullah, 2008: 78) menjelaskan bahwa: Cakupan civic knowledge meliputi pengetahuan tentang sistem politik, pemerintahan, konstitusi, undang-undang, hak dan kewajiban warga negara, dan sebagainya. Sementara civic skill mencakup keterampilan intelektual, sosial dan psikomotorik. Sedangkan civic dispositions mencakup sifat karakter pribadi warga negara yang mana meliputi tanggungjawab moral, disiplin diri dan hormat terhadap martabat setiap manusia, kemudian sifat karakter publik meliputi kepedulian sebagai warga negara, kesopanan, hormat terhadap aturan (rule of the law), berpikir kritis, dan kemauan untuk mendengar, bernegosiasi dan berkompromi.

 

Berdasarkan pendapat Branson, kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan digolongkan menjadi tiga kompetensi utama, yaitu civic knowledge, civic skill, dan civic dispositions. Dan ketiga kompetensi tersebut merupakan kompetensi utama yang perlu dimiliki warga negara agar dapat menjadi warga negara yang baik, cerdas dan jadi warga negara yang tahu akan hak dan kewajibannya. Sejalan dengan pendapat di atas, dalam Depdiknas (2007: 2) dicantumkan beberapa aspek kompetensi dalam Pendidikan Kewarganegaraan, yaitu:

1.      Pengetahuan Kewarganegaraan (civic knowledge) Menyangkut kemampuan akademik-keilmuan yang dikembangkan dari berbagai teori atau konsep politik, hukum dan moral. Dengan demikian, mata pelajaran PKn merupakan bidang kajian multidisipliner.

2.      Keterampilan Kewarganegaraan (civic skills) Meliputi keterampilan intelektual (intellectual skills) dan keterampilan berpartisipasi (participatory skills) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

3.      Watak kepribadian Kewarganegaraan (civic disposition) Watak kepribadian kewarganegaraan sesungguhnya merupakan dimensi yang paling substansif dan essensial dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Dimensi watak atau karakter kewarganegaraan dapat dipandang sebagai “muara” dari pengembangan kedua dimensi sebelumnya.

Apabila ditinjau dari tujuan pendidikan kewarganegaraan seperti yang disampaikan Wuryan dan Syaifullah (2008: 77) maka dapat dilihat sasaran lain dari kompetensi yang dapat dikembangkan.

Baik civics atau Ilmu Kewarganegaraan maupun Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik, warga negara yang kreatif, warga negara yang bertanggungjawab, warga negara yang cerdas, warga negara kritis, dan warga negara yang partisipatif.

Lebih lanjut, Wuryan dan Syaifullah (2008: 77) mengungkapkan beberapa kemampuan dasar lainnya, yaitu memperoleh informasi, kerjasama, dan melakukan berbagai kepentingan secara benar.

Berdasarkan beberapa pandangan ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek-aspek kompetensi yang dapat kembangkan melalui Pendidikan Kewarganegaraan terbilang banyak, antara lain pengetahuan (civic knowledge),keterampilan (civic skil)karakter (civic dispositions)tanggungjawab (civics responsibilities), kecerdasan (civics intelligence) dan kemampuan partisipasi (civics partisipation).

 

 

 

 

 

 

 


Sabtu, 23 Januari 2021

Laporan magang BAZNAS KOTA YOGYAKARTA

 LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF

BAZNAS ( Badan Amil Zakat Nasional ) Kota Yogyakarta


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Permagangan


Dosen Pengampu

Rizqi Anfanni F, SEI.,MSI





Disusun Oleh :

NAMA : MUHAMMAD SAFINGI

NIM : 14423129




PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM

FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2018



LEMBAR PENGESAHAN

Pendayagunaan Dana Zakat Produktif 

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)  KOTA YOGYAKARTA

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN



Disusun Oleh :


NAMA : MUHAMMAD SAFINGI

NIM : 14423129



Telah diujikan pada tanggal





Dosen Pengampu

:

Rizqi Anfanni F SEI.,MSI.

(...................................)


Dosen Penguji

:


(...................................)


Laboran

:

M. Mujib Baidhowi, S.E.I.

(...................................)



Mengetahui,

Ketua Program Studi Ekonomi Islam



Soya Sobaya, S.EI, MM


KATA PENGANTAR


إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُبِاللهِ مِنْ شُرُوْرِأَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَلِنَا،مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُأَنْ لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ


Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji sukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan segala hidayah serta inayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan salah satu rangkaian kegiatan Praktek Kerja Lapangan dengan lancar. Dan tak lupa pula shalawat serta salam selalu kita panjatkan kepada nabi Muhammad Sholallahu’alaihi Wasallama yang telah membimbing umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang ini sehingga menjadi sosok panutan teladan umat diseluruh dunia.

Dengan Taufiq dan Hidayah Allah SWT, serta atas kehendaknya telah selesai salah satu agenda dalam perguruan tinggi yaitu Praktik Kerja Lapangan yang berjudul “Pendayagunaan Dana Zakat Produktif” dengan baik. . Laporan ini berisi penjelasan tentang kegiatan selama Praktik Kerja Lapangan dari tanggal 09 April – 10 Juni 2018 (30 hari kerja) diajukan untuk memenuhi syarat guna tugas mata kuliah Permagangan dalam Ilmu Ekonomi Islam di Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia.

Dalam Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini, telah didaati banyak saran dan masukan dari berbagai pihak sehingga kegiatan PKL ini dapat berjalan dengan baik dari awal hingga selesai. Praktikan mengucapkan banyak terima kasih kepada :

Bapak Fathul Wahid, S.T ., M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Islam Indonesia.

Bapak Dr. H. M. Tamyiz Mukharam, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia.

Ibu Soya Sobaya, S.EI, MM. selaku Ketua Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia

Bapak Rizqi Anfanni F, SEI.,MSI selaku Dosen Pembimbing PKL yang telah sabar dan semangat memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan laporan ini sehingga tercapai hasil yang baik, terima kasih atas waktu dan tenaganya. 

Kepada Bapak M. Mujib Baidhowi S.E.I. selaku laboran yang telah memberikan memudahkan segala urusan administratif baik yang berkaitan dengan penyususnan proposal dan penyelesaian laporan ini.

Segenap Dosen Program Studi Ekonmi Islam yang telah memberikan bekal ilmu kepada praktikan, semoga kemanfaatan ilmu yang diberikan dapat terus mengiringi praktikan sampai akhir hayat. 

Akademik FIAI yang telah memberikan kesempatan kepada praktikan untuk melakukan praktik kerja lapangan.

Kedua orang tua yang sangat saya hormati dan sayangi yang melimpahkan segala kasih sayang, cinta dan doa tulus kepada praktikan, serta telah memberi dukungan, motivasi hingga kebutuhan materi demi kelancaran penulisan laporan ini. Terima kasih atas dukungan, doa dan kasih sayangnya.

Teman saya Diyan Wijayanto yang telah menemani saya mengajukan permagangan di BAZNAS Kota Yogyakarta. 

Kepada Pemimpin, karyawan dan staff  BAZNAS Kota Yogyakarta  yang telah memberikan kesempatan untuk merasakan secara langsung Praktek Kerja Lapangan.

Demikian laporan ini saya buat sehingga dapat bermanfaat untuk mahasiswa dan juga sebagai bahan pembelajaran jika banyak kesalahan selama Prakik Kerja Lapangan.

Semoga Allah SWT tetap meridhoi kita. Semoga Allah tetap meridhou UII. Semoga Allah tetap meridhoi Baitul Maal Hidayatullah.

Aamiiin


Yogyakarya, 10  Juni 2018



Muhammad Safingi


ABSTRAK


Pendayagunaan mempunyai kata dasar daya dan guna kemudian diberi awalan pe dan akhiran an, menurut kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa kata daya berarrti kemampuan dan kata guna berarrti manfaat sehingga kata pendayagunaan berarrti pengusahaan agar mampu mendatangkan hasil dan manfaat, bisa pula bermakna peningkatan kegunaan atau memaksimalkan keguanaan.(LPPM-JurnalMaslahah-hal 20). 

BAZNAS Kota Yogyakarta memiliki beberapa program unggulan yang sangat produktif yaitu diantaranya Jogja cerdas, Jogja Taqwa, Jogja Sejahtera dan beberapa produk unggulan yaitu diantara zakat pertanian, zakat, zakat peternakan, Zakat Profesi dan lain sebagainya. Maka dari itu BAZNAS Kota Yogyakarta menjadi pilihan Instansi untuk melaksanakan PKL mengenai Pendayagunaan Zakat Produktif yang ada di BAZNAS Kota Yogyakarta.



 

Kata Kunci: Pendayagunaan, Zakat Produktif, Zakat, Amil Zakat





















DAFTAR ISI


LAPORAN i

LEMBAR PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL vii

BAB I  PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Tujuan 2

1.3. Manfaat 3

1.4. Capaian Target 4

1.5. Sistematika Penulisan 4

BAB II  HASIL DAN PEMBAHASAN 6

2.1. Deskripsi Hasil Kegiatan 6

2.2. Hasil Capaian Target 7

2.3. Analisis SWOT 12

2.4. Kontribusi bagi Keilmuan Ekonomi Islam 13

BAB III  PENUTUP 15

3.1. Kesimpulan 15

3.2. Saran 16

DAFTAR PUSTAKA 17

LAMPIRAN 18

DOKUMENTASI 19

 BAB I 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Merupakan badan resmi dan satu-satunya yang di bentuk oleh pemerintah berdasarkan keputusan presiden RI No. 08 tahun 2001 yang memiliki tugas menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS). Dengan demikian, BAZNAS bersama pemerintah bertanggung jawab untuk mengawal pengelolaan zakat yang berasaskan syariat Islam, amanah, kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi dan akuntabilitas.(BAZNAS Kota Yogyakarta 2011)

BAZNAS Kota Yogyakarta memiliki beberapa program unggulan yang sangat produktif yaitu diantaranya Jogja cerdas, Jogja Taqwa, Jogja Sejahtera dan beberapa produk unggulan yaitu diantara zakat pertanian, zakat, zakat peternakan, Zakat Profesi dan lain sebagainya. Dengan adanya program serta produk diatas sekiranya dapat sangat mendukung dalam pendayagunaan zakat produktif, yang mana dana tersebut nantinya akan diberikan kepada seseorang atau sekelompk masyarakat untuk digunakan sebagai modal kerja atau modal usaha dan pembiayaan dalam dunia pendidikan.(BAZNAS Kota Yogyakarta 2011) 

Maka dengan adanya program unggulan yang kami sebutkan diatas untuk memperoleh gambaran serta pelajaran yang lebih jelas mengenai pendayaguaan zakat produktif dan mengetahui lebih banyak mengenai jenis kerja lapangan dan dunia kerja yang dapat kami lakukan, selaku mahasiswa Ekonomi Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam UII, yang mengambil Konsentrasi Keuangan. 

Oleh karena itu BAZNAS Kota Yogyakarta merupakan pilihan instansi yang tepat bagi jurusan Ekonomi Islam untuk melihat dan berperan bagaimana pendayagunaan zakat produktif dan bagaimana menerapkan ilmu yang diperoleh di lapangan secara nyata.


Tujuan

Tujuan PKL adalah untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa melihat, memperhatikan dan bersentuhan langsung dengan dunia kerja diantaranya : 

Mahasiswa dapat berlatih memanfaatkan pengetahuan untuk menyelesaikan permasalahan di dunia usaha/ dunia kerja maupun wirausaha mandiri.  

Melatih kompetensi perilaku mahasiswa guna menghadapi dunia usaha/ dunia kerja maupun wirausaha mandiri.  

Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana program-program Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta.

Mahasiswa dapat menganalisis efektivitas pendayagunaan zakat produktif paada BAZNAS Kota Yogyakarta.

Manfaat

Adapun yang menjadi manfaat dari kegiatan magang ini adalah : 

Bagi Mahasiswa

Memperoleh pengalaman kerja dalam bidang keuangan.

Berlatih bekerjasama dan berkomunikasi sebagai anggota team work. 

Memperdalam dan meningkatkan keterampilan dan kreativitas diri dalam lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki. 

Mempersiapkan diri dalam menghadapi lingkungan kerja serta berlatih menyesuaikan diri dalam dunia usaha/ dunia kerja di masa mendatang.

Menambah wawasan dan pengetahuan kerja sebagai bekal menghadapi dunia usaha/ dunia kerja maupun wirausaha mandiri.

Bagi Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia 

Untuk mengevaluasi kesesuaian kurikulum S1 Ekonomi Islam dengan kebutuhan dunia usaha/ dunia kerja.

Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan dunia usaha/ dunia kerja, khususnya pada bidang kuangan public.

Mempersiapkan bekal pengetahuan dan keterampilan di dunia kerja yang akan datang. 

Bagi Dunia Usaha/Dunia Kerja  

Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan lembaga pendidikan tinggi, dalam hal ini Universitas Islam Indonesia. 

Memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman praktis di bidang keuangan publik. 

Sebagai sarana untuk memberikan pertimbangan dalam menentukan kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan oleh instansi, dilihat dari segi sumber daya manusia yang dihasilkan lembaga pendidikan tinggi. 

Membantu tugas dari karyawan instansi atau perusahaan dalam bidang yang berhubungan dengan pekerjaan yang bersangkutan.

Capaian Target 

Mahasiswa dapat menguraikan proses perencanaan program pendayagunaan zakat produktif dalam upaya mensejahterakan mustahik di BAZNAS Kota Yogyakarta.

Mahasiswa dapat  menguraikan proses pelaksanaan  pendayagunaan zakat produktif di BAZNAS Kota Yogyakarta. 

Mahasiswa dapat memahami serta dapat mejelaskan proses pengawasan program pendayagunaan zakat produktif dalam upaya mensejahterakan mustahik.

Sistematika Penulisan

Dalam memperoleh bentuk laporan magang yang sistematis, penyusun membahas ini ke dalam tiga bab yang saling berkaitan antara bab satu dengan bab yang lain, dengan tujuan untuk memudahkan penjelasan, pemahaman dan penelaahan pokok permasalahan yang akan dibahas. Berikut adalah penjelasannya :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab pendahuluan menjelaskan uraian tentang latar belakang pelaksanaan PKL yang menyebabkan munculya suatu permasalahan yang penting untuk dikemukakan menjadi sebuah topik sehingga akan diperolehtujuan dan manfaat serta capaian targetdari pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan. Baik yang menggambarkan bentuk dan isi, dijabarkan dalam latar belakang masalah yang merupakan alasan bagi praktikan dalam mengangkatmasalah terkait dengan judul permagangan ini, kemudian menghasilkan tujuan, manfaat, dan capaian target yang disimpulkan berdasarkan latar belakang masalah tersebut.

 

BAB II : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab hasil dan pembahasan ini menguraikan tentang deskripsi hasil kegiatan selama PKL, anaslisi SWOT dan kontribusi bagi keilmuan ekonomi Islam. Deskripsi hasil kegiatan selama PKL memuat uraian tentang hasil dari setiap aktivitas yang dilakukan selama PKL dimana hasil capaian yang diperoleh tersebut akan dianalisi dengan menggunakan analisis SWOT, sehingga mahasiswa mampu mengetahui kekuatan, kelemahan, tantangan dan ancaman yang terdapat di Sumber Daya Manusia di Baitul Maal hidayatullah. Dari hasil capaian tersebut juga diharapkan mempunyai kontribusi hasil yang dicapai saat PKL dengan teori yang telah dipelajari. 

BAB III : PENUTUP

Bagian ini merupakan penutup, berisikan mengenai kesimpulan yang diambil dari keseluruhan rangkuman pembahasan dari seluruh hasil analisi kinerja pada bab-bab sebelumnya dan saran merupakan masukan atas hasil analisi dari kelemahan pada bagian analisis SWOT bab hasil dan pembahasan.





BAB II 

HASIL DAN PEMBAHASAN






Deskripsi Hasil Kegiatan

Selama saya menjalankan praktik magang di BZANAS Kota Yogyakarta ada pun beberapa kegiatan yang secara langsung adalah, diantaranya yaitu:

Tabel 2. 1 Rekam Kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam 


No

Hari

Tanggal

Uraian Kegiatan


1

Senin

09/04/2018

Breifing, Baca Al-Quran dan Perkenalan dengan staff BAZNAS

Menerima penjelasan Produk-produk BAZNAS

Menerima tamu dari UII

Menerima deposit pulsa dan proposal







2

Selasa

10/04/2018

Mengikuti Briefing dan doa pagi

Input data surat masuk (Bulan Februari-April)


3

 Rabu

11/04/2018

Mengikuti Briefing dan doa pagi

Menrima Zakat

Input data surat masuk


4

Kamis

12/04/2018

Mengikuti Briefing dan doa pagi

Membeli Kursi Kantor

Input data pengajar Al-Quran

Desain poster pesantren dhuafa


5

Jum’at

13/04/2018

Mengikuti Briefing dan doa pagi

Menerima proposal yang masuk

Desain poster siaran radio  


6

Senin

16/04/2018

Mengikuti brefing & doa pagi

Terima zakat

Membuat dan print surat

Menerima pendaftaran pesantren dhuafa

Deposit pulsa

Input data pesantren dhuafa


7

Selasa

17/04/2018

Brefing & doa pagi

Mentransfer deposit pulsa di Bank BNI

Menulis surat

Menerima zakat

Menerima pendaftaran pesantren dhuafa

Deposit pulsa

Mengkonfirmasi pimpinan mall guna untuk buka gerai zakat



8

Rabu

18/04/2018

Morning Briefing dan doa pagi

Menerima tamu magang

Input data rekening masjid per-rayoun

Membagikan surat

Menyebar poster pesantren dhuafa


9

 Kamis

26/04/2018

Morning Briefing dan doa pagi

Menerima peserta pesantren dhuafa

Deposit pulsa

Seleksi tim desain


10

Jum’at

27/04/2018

Morning Briefing dan doa pagi

Menerima proposal bantuan dana sekolah

Deposit pulsa

Menerima zakat

Membantu acara pelatihan mengaji metode al-barqy


11

Rabu 

02/05/2018

Morning Briefing dan doa pagi

Input data pesantren dhuafa

Desain HARDIKNAS

Menerima zakat


12

Kamis

03/05/2018

Morning Briefing dan doa pagi

Seleksi tim desain sesi ke3 

Mengkonfirmasi kepada calon peserta pesantren dhuafa untuk sesi wawancara


13

Jum’at

04/05/2018

Morning Briefing dan doa pagi

Membantu wawancara calon peserta pesantren dhuafa

Menerima zakat dan infaq



14

 Selasa 

08/05/2018

Morning Briefing dan doa pagi 

Menerima infaq

Input data pesantren dhuafa


15

Rabu 

09/05/2018

Morning Briefing dan doa pagi

Input data pesantren dhuafa

Menerima infaq


16

Jum’at 

11/05/2018

Morning Briefing dan doa pagi

Input data pesantren dhuafa



17

Kamis

17/05/2018

Morning Briefing dan doa pagi

Mengkonfirmasi instansi pesantren madrasah Al-Quran

Briefing calon Ust/ah madrasah Al-Quran metode al-barqy dan tahsin


18

Jum’at

18/05/2018

Morning Briefing dan doa pagi

Deposit pulsa

Menerima infaq ta’jil

Loading barang gerai zakat di Jogja Tronic

Menulis surat


19

Rabu

23/05/2018

Morning Briefing dan doa pagi

Meenghitung infaq S2

Mengantar intensif ke KEMENAG


20

Kamis

24/05/2018

Morning Briefing dan doa pagi

Menerima zakat



21

Senin 

28/05/2018

Morning Briefing dan doa pagi

Jaga stand gerai zakat di KPP



22

Selasa

30/05/2018

Morning Briefing dan doa pagi

Jaga stand gerai zakat di XT Square


23

Rabu

31/05/2018

Morning Briefing dan doa pagi

Jaga stand gerai zakat di Jogja Tronic



24

Jum’at

01/06/2018

Morning Briefing dan doa pagi

Jaga stand gerai zakat di Jogja Tronic



25

Sabtu 

02/06/2018

Jaga gerai zakat di XT Square


26

Rabu 

06/06/2018

Morning Briefing dan doa pagi

Jaga gerai zakat di Galeria Mall


27

Jum’at 

08/06/2018

Morning Briefing dan doa pagi

Jaga gerai zakat di Galeria Mall


28

Minggu 

10/06/2018

Jaga gerai zakat di Galeria Mall


29

Senin

11/06/2018

Jaga gerai zakat di Jogja Tronic


30

Selasa 

12/06/2018

Brifing dan doa pagi

Jaga gerai zakat di XT Square






(sumber : Buku Kegiatan Mahasiswa PKL)

Kegiatan harian yang dikerjakan penyusun selaku mahasiswa selama PKL dikerjakan berdasarkan instruksi yang diterima dari pihak lembaga. Karena kegiatan yang dilakukan tidak hanya dalam satu divisi saja, maka semua kegiatan disetiap divisi yang memerlukan bantuan akan saya bantu. Tapi saya sudah berusaha semaksimal mungkin memanfaatkan waktu yang ada.

Ada kegiatan lain yang tidak dimasukkan seperti baca Qur’an dan berdoa setiap pagi. Ini merupakan budaya kerja yang cukup baik. Setelahnya dilanjutkan dan dipersilahkan baik setiap orang untuk menyampaikan sesuatu jika ada yang ingin di sampaikan. 

Hasil Capaian Target

Proses Perencanaan Pendayaguaan Zakat Produktif

Zakat produktif adalah pemberian zakat yang dapat membuat para penerimanya menghasilkan sesuatu secara terus menerus, dengan harta zakat yang telah diterimanya. Dengan demikian zakat produktif adalah zakat dimana harta atau dana zakat yang diberikan kepada mustahiq tidak dihabiskan akan tetapi dikembangkan dan digunakan untuk membantu usaha mereka, sehingga usaha tersebut mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup secara terus menerus.

Proses perencanaan pendayagunaan zakat produktif di BAZNAS Kota Yogyakarta dalam melaksanakan tugas sebagai penghimpunn seakligus pedayagunaan dala zakat di Kota Yogyakarta, maka BAZNAS Kota Yogyakarta memilki lima program utama pendayagunaan zakat produktif yakni Jogja Taqwa, Jogja Sehat, Jogja Cerdas, Jogja Sejahtera dan Jogja Peduli. Melalui program tersebut maka saat ini BAZNAS Kota Yogyakarta sedang fokus Menjalankan Rpogram Jogja Sehat yang dikelo dan diawasi langsung oleh BAZNAS Kota Yogyakarta. 

Mengenai penerimaan zakat dapat dibagi menjadi delapan asnaf  yaitu Fakir, Miskin, Amil, Muallaf, Riqab, Gharim, Sabilillah, Ibnussabil. Menurut jumhur ulama (Hanafi, Maliki, dan Hambali) zakat boleh dibagikan hanya kepada satu kelompok saja. Bahkan madzhab Hanafi dan Maliki memperbolehkan pembayaran zakat kepada satu kelompok saja diantara delapan kelompok yang ada.

Program Unggulan 

Jogja Taqwa

Jogja Tqwa adalah Penthasyarufan ZIS yang diarahkan pada peningkatan pemahaman penghayatan dan pengamalan ajaran Islam, peningkatan ketersediaan sarana prasarana tempat ibadah/madrasah, penguatan syiar Islam, beasiswa jariyah santri TKA/TPA, pengambangan Madrasah Diniyah (madin) berbasis Sekolah Dasar, dan Madrasah Al-Qur’an.

Jogja Sejahtera

Jogja Sejahtera adalah Penthasyarufan ZIS untuk meningkatkan ekonomi jamaah yang kurang mampu namun memiliki kegiatan ekonomi produktif, khususnya yatim/piatu, dhuafa’, difabel, ustadz, penyuluh, penjaga Masjid dan mualaf kurang mampu.


Jogja Peduli

Jogja peduli adalah Jogja Peduli merupakan program BAZNAS Kota Yogyakarta dengan tujuan meringankan beban masyarakat yang terkena bencana alam, BAZNAS Tanggap Bencana (BTB)

Jogja Cerdas 

Jogja cerdas adlah program Penthasyarufan ZIS untuk mendukung peningkatan kualitas dan kuantitas peserta didik kurang mampu tingkat TK/RA s.d.. SMA/MA/SMK dengan program beasiswa anak asuh, rumah cerdas BAZNAS serta beasiswa Mahasiswa produktif.

Jogja Sehat

Jogja sehat adalah program Penthasyarufan ZIS untuk membantu masyarakat kurang mampuyang terkena musibah sakit.


2.2.2 Proses Pelaksanaan Pendayagunaan Zakat Produktif 

a. Distribusi Zakat Produktif

Sebagaimana yang telah dipaparkan dalam buku pedoman zakat yang terbitkan Ditjen Bimas Islam dan Urusan Haji Departemen Agama, untuk pendayagunaan dana zakat, distribusi zakat produktif dikategorikan dalam bentuk berikut. 

Distribusi bersifat produktif tradisional, dimana zakat diberikan dalam bentuk barang-barang yang produktif seperti kambing, sapi, alat cukur, gerobak angkringan dan lain sebagainya. Pemberian dalam bentuk ini akan menciptkan suatu usaha yang membuka lapangan kerja bagi fakir miskin.

Distribusi dalam bentuk produktif kreatif, yaitu zakat diwujudkan dalam bentuk pemodalan baik untuk membangun proyek sosial atau menambah modal pedagang pengusaha kecil.

Prosedur Pendaygunaan Zakat Produktif 

Prosedur pendayagunaan dana zakat produktif yang tedapat dalam UU No. 38 tahun 1999 tentang pengeloaan zakat, BAB V pasal 29 adalah sebagai berikut:

Melakukan studi kelayakan 

Menetapkan jenis usaha produktif

Melakukan bimbingan dan penyuluhan

Melakukan pemantauan pengadilan dan pengawasan

Melakukan evaluasi

Membuat laporan

Syarat Pendayagunaan Zakat Produktif

Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh lembaga zakat dalam pendayagunaan zakat produktif yang terkandung dlam peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 52 tahun 2014 tentang syarat dan tatacara penghitungan zakat Mal dan zakat fitrah serta pendayagunaan zakat untuk usaha produktih adalah sebagai berikut :

Apabila kebutuan dasar mustahiq telah terpenuhi

Memnuhi ketentuan syariah

Menghasilkan nilai tambah ekonomi untuk mustahiq

Mustahiq berdoisli diwilayah kerja lembaga pengelola zakat

Tinjauan Pendayagunaan Zakat Produktif  BAZNAS Kota Yogyakarta

Pengelolaan Pendayagunaan zakat produktif dapat didstribusikan dengan mengedepankan qardul hasan yang dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Muzakki Menbayar zakat Kepada BAZNAS Kota Yogyakarta

BAZNAS Kota Yogyalarta akan menyalurka kepada mustahiq I untuk dimanfaatkan sebagai modal usaha.

Usaha rugi maka mustahiq tidak perlu mengembalikan modalnya.

BAZNAS Kota Yogyakarta menerima modal kembali dari mustahiq yang mengalami keuntungan dalam usaha.

BAZNAS Kota Yogyakarta memilih menyalurkan kembali kepad mustahiq II untuk dimanfaatkan sebagai modal usaha dan begitu seterusnya.

Selain menerima dan mengelola zakat BAZNAS Kota Yogyakarta juga dapat menerima dan mengelola dana Infak, sedekah dan dana sisoal keagamaan lainnya. Pendistribusian dan pendayaguanaan infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan dilakukan sesuai dengan peruntukan yang diikrarkan oleh pemberi. 



Proses Pengawasan Pendayagunaan Zakat Produktif

Proses pengawasan disini dikaitkan dengan proses manajemen bahwasannya didalam pengawasan ada sejumlah fungsi yang penting dari dari proses manajemennya yaitu fungsi perencanaan, pengeloaan, dan evaluasi beserta dengan pengawasannya. Fungsi kepengawasan mempunyai kedudukan penting yang menggambarkan kinerja secara utuh dan sebuah proses administrasi dengan segala dimensi yang menyertainya. 

Proses pengawasan Pendayagunaan Zakat Produktif yang dilakukan oleh BAZNAS Kota Yogyakarta yakni dengan cara menijjau langsung kelapangan, dimana para muzakki mendapatkan secara langsung bantuan zakat produktif yang diberikan oleh BAZNAS Kota Yogyakarta.

Proses pengawasan Pendayagunaan Zakat Produktif dapat didistribusikan dengan mengedapankan qardul hasan yang dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Muzakki membayar zakat kepada BAZNAS Kota Yogyakarta

BAZNAS Kota Yogyakarta akan menyalurkan Kepada mustahiq

Jika usaha rugi maka mustahiq tidak perlu mengembalikan modalnya

BAZNAS Kota Yogyakarta menerima modal kembali dari mustahiq yang mengalami keuntungan dalam usaha.

BAZNAS Kota Yogyakarta memilih menyalurkan kembali kepada mustahiq lainya untuk dimanfaatkan sebagai modal usaha dan begitu seterusnya.

Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan hambatan (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian, perencana strategi (strategi planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling populer  untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT (Rangkuti, 2016)

Adapun hasil pengamatan penulis mengenai analisis SWOT di BAZNAS Kota Yogyakarta terdapat pada table 2.2

Tabel 2. 2 Pemetaan Analisis SWOT Kegiatan Selama Magang

BAZNAS Kota Yogyakarta

INTERNAL 


Strengths (Kekuatan)

Weakness(Kelemahan)


Pengelolaan dan pelayanan pendayagunaan zakat produktif  diawasi secara langsung oleh para staf dan bagian disetiap bidangknya


Kurangnya Anggota/Staff yang mengurus sekaligus mengawas kegiatan pendayagunaa zakat Produktif


Tanggung jawab dan kerjasama yang baik dalam setiap bidangnya dengan menerapkan prinsip kehati-hatian


Koordinasi yang belum berjalan dengan baik antar Pimpinan, Ketua Bidan dan Anggota yang lainnya


Lima hari kerja, dengan toleransi penuh terhadap anggota BAZNAS Kota Yogyakarta


Minat berzakat yang relative rendah terhadap setiap anggota dan staff yang baru di BAZNAS Kota Yogyakarta dan lemahnya Ulmu Teknologi di BAZNAS Kota Yogyakarta


EKSTERNAL


Opportunities (Peluang)

Threats (Hambatan)


Menciptakan inovasi produk-produk zakat produktif sebagai peluang membuka usaha


Kurangnya pemahaman muzakki untuk menyadari kewajiban membayar zakat



Munculnya UMKM baru yang membutuhkan modal untuk membka usaha


Kurangnya dana-dana atau kesadaran para muzakki untuk membayar zakat sebagai kewajibannya


Adanya peningkatan muzakki yang sadar akan kewajibannya untuk membayar zakat dengan diadakannya evaluasi dan pelatihan yang diadakan setiap tahun

Banyaknya program yang sejenis yang menawarkan banyak kekmudahan segaligus keuntungan dan keunggulan yang lebih



(Sumber: Pengamatan selama magang)


Kontribusi bagi Keilmuan Ekonomi Islam

Kegiatan PKL ini dapat memberikan kontribusi besar bagi keilmuan  Ekonomi Islam berupa mahasiswa mampu mengapresiasikan hasil yang dicapai saat PKL dengan keilmuan ekonomi Islam yang sudah dipelajari di bangku kuliah serta mampu menginterpretasikan teori yang didapatkan selama proses pembelajaran di universitas dengan pelaksanaannya di lapangan. 

Ekonomi Islam hadir bukan sebagai alternatif melainkan sebagai solusi dinamika perekonomian Indonesia. Misalnya dalam hal kesejahteraan. Bahkan ada beberapa pihak yang mengatakan bahwa pajak masih belum bisa mensejahterakan masyarakat, dalam segala lini kehidupan. Dari keadaan tersebut, para ekonom rabbani seharusnya mampu menyuguhkan disiplin ilmu ekonomi Islam sebagai solusi dari itu semua. Misalnya dengan kehadiran lembaga-lembaga Zakat dalam membantu mendorong perekonomian masyarakat.

Dengan adanya kegiatan PKL yang dilaksanakan di Baitul Maal Hidayatullah Yogyakarta ini, mahasiswa dapat mempelajari secara langsung di lapangan bahwa lembaga Zakat benar-benar tulus dan membantu perekonomian masyarakat. SDM yang ada di dalamnya juga sangat menetukan terhadap keberhasilan perusahaan. Oleh karena itu, dengan kegiatan PKL pada divisi manajemen sumberdaya manusia ini, dapat mengetahui kemampuan dan kapabilitas karyawan, serta kinerja karyawan dan penilaianya terutama dalam bidang syariat Islam (muamalah). Karena itu banyak dari lembaga Zakat pada umumnya memiliki target suntuk para mustahiq menjadi muzakki dikemudian hari.

Dengan demikian, para sarjana ekonomi Islam yang telah memiliki kapabilitas yang memadai, sangat dibutuhkan kiprahnya dalam bidang keilmuan ekonomi Islam, pada khusunya bidang keuangan publik islam.



BAB III 

PENUTUP






Kesimpulan

Dalam pendayagunaan zakat, ada tiga prinsip yang perlu di perhatikan yaitu: Di berikan kepada delapan asnaf, Manfaat zakat itu dapat di terima dan di rasakan manfaatnya dan Sesuai dengan keperluan mustahiq (konsumtif atau produktif).

Bentuk – bentuk pendistribusian yang umum dilakukan oleh sebagian besar lembaga-lembaga amil di Indonesia, saat ini sudah berkembang. Yang awalnya lambaga- lembaga melakukan pendayagunaan dengan cara konsumtif, saat ini sudah mulai tersadar untuk melaksanakan pendayagunaan produktif.

Saran 

Kinerja karyawan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan penilaian dan pencapaian target perusahaan. Pelayanan yang baik merupakan salah satu faktor dari kinerja yang baik, pelayanan terhadap pelanggan hal ini sangat penting di perhatikan bagi perusahaan maupun karyawan dalam bekerja karena pelayanan kepada pelanggan dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap lembaga zakat, dan menjadikan citra lembaga zakat baik di kalangan masyarakat sehingga akan banyak masyarakat yang tertarik menjadi pelanggan lembaga zakat. Jadi faktor yang sangat penting di perhatikan oleh lembaga zakat adalah peningkatan pelayanan terhadap pelanggan, dan peningkatan kualitas kinerja karyawan.


DAFTAR PUSTAKA


Rangkuti, Freddy, Teknik membedah kasus bisnis Analisis SWOT,Gramedia, Jakarta, 2016. 

Fathoni,Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Rineka Cipta,Jakarta, 2006. Cetakan Pertama

Seputra, Manajemen dan Perilaku Oranisasi. GRAHA ILMU,Yogyakarta,2014. Cetakan Pertama

Departemen Agama Republik Indonesia, 2002

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1993

Kementrian Agama RI, Pedoman Zakat . 9 Seri.

Mufraini, Muhammad Arif.Akuntansi dan Manajemen Zakat

Sudewo.2004.

https://baznas.jogjakota.go.id/